Jumat, 29 Maret 2013

semoga bermanfaat yach,,



“Ibunda tercinta”
Kau pertama mengajarkan aku akan kehidupan
Kau pertama mengenalkan aku akan kesabaran
Kau pertama yang membuatku berubah
Kau pertama menjadikan hidup ini lebih indah
Kau pertama tersenyum indah penuh kasih sayang
Kau pertama melantunkan pujian buat hati gembira riang
Kaulah pertama yang selalu ada di waktu siang dan malam
Tak pernah mengeluh dengan semua kesulitan
Tempat bersandar, bertutur yang menentramkan
Kaulah,,,,,, ibundaku tercinta,

“Ketulusan hatimu”
Terjatuh air mata ketika aku mengingat kata-kata menyentuh kalbu
Rasa iba mendengarnya, saat kau ucapkan: ana uhibbu ilayka abaatik
“sungguh,,,, aku sangat menyayangimu, dan aku juga sangat mencintaimu,
Meski raga ini tak mungkin pernah mendekapmu,
namun semoga, cintaini  tak pernah rapuh oleh apapun”
Sejenak Tak terasa,  Air mata ini perlahan mengalir deras
Sungguh Tak aku sangka, kau labuhkan hatimu pada jiwa yang tak  berdaya
Tanpa ku sadari, ku tlah membuatmu  jatuh hati
Semua ini karna ketak berdayaanku, akan ketulusan kasihmu
kini, hanya maafku pada mu yang bisa ku ucapkan
hingga nanti kita akan dipertemu kembali
yakinlah padaku, cintamu kan tetap selalu bersemi di dalam sanubari
24 januari 2013

“kekuatan cinta”
Terselir kegelisahan di wajahmu
Tersimpan sejuta harapan yang tertunda
Meski sebenarnya kau berkata tak mampu
Namun, kau lewati hari2 bersama malam kelabu
Kaupun bertanya-tanya
benarkah cinta ini akan ku gapai?
Atau,,,, cinta ini hanya sebuah mimpi bagiku?
Yakinkanlah hatimu dan sadarkanlah jiwamu akan kekuatan cinta
karna,,, kekuatan cinta dapat mengubah segalanya

“Bayangmu”
Kau tapakkan langkah kakimu
Mengalun indah bak siuran ombak kecil
Tatapan matamu yang lembut
Senyummu yang manis
Membuat getar denyut nadi tak menentu
Sungguh,,,
Kau seperti tak tergantikan di pelupuk mata ini
Membekas indah disetiap aku tidur dan terjaga
kini,,,
Hanya bayangmu yang selalu di pelupuk mata

“mencintaimu dengan bismillah”
Ketulusannmu bak Seputih embun, Yang hanya ada di pagi hari
Kasihmu bak sehalus kain sutra, yang hanya milik seorang penghuni syurga
Entahlah,,,,, apa yang terjadi
Dalam sesaat Kau buat aku tak tau harus berbuat apa,
Bagamana aku bisa mencintaimu?
Dan bagaimana caranya aku bisa menerimamu di kehidupannku?
Sementara, aku tak pernah mengenalmu.
yang jelas, aku ingin mencintaimu dengan bismillah
Karna,,,kau telah tanamkan benih-benih cinta itu di hatiku
                                                                                                by: khobir ahmad (little name)
Selasa 29/1/2013

Nama: hobir
TTL: sambas, Kal-Bar, 16 agustus 1991
No HP: 085853160126
Alumni PP Nurussaleh katol timur, Kokop Bangkalan
Aktif di UKM MKMI  dan FKI Al-AZZAM Universitas Tunojoyo Madura.
sekarang tinggal di Desa Telang indah, gang masjid, kec. Kamal,kab. Bangkalan Madura

puisiku 2



            Senja berlalu
Kau sapa aku dengan sinarmu yang kemerahan
Anginpun ikut melambai-lambai lewat dedaunan
Suara-suara panggilan tlah dikumandangkan
Merdu menyentuh hati saat didengarkan
Senja,,, kini kau menghilang besama waktu
Menandakan siang kan berlalu

            Jasamu”IBU”
Ibu,,,
Menatapmu ingatkan aku di masa kecilku
Relakan waktu siang dan malammu berlalu
Disaat aku menangis, tertawa kau selalu ada
Kasih sayangmu memberiku sejuta pelajaran berharga
Ibu,,,
Perjuanganmu tak kan pernah lekang oleh waktu
Meski waktu kan menghimpit seluruh raga ini
Meski sekujur tubuh ini tak kan lagi berarti
Namun, jasa-jasamu takkan berlalu di dalam sanubariku

            Ampunan-MU
Meneteskan air mata saat menghadap-MU
Salah dan dosa yang tlah ku lakukan
Menjadikan aku jauh dari-MU
Malam dan siang ku labuhkan untuk memohon ampunan
Tuhan,,, Hanya pada-MU lah tempat ku kembali

            “Bayangmu”
Kau tapakkan langkah kakimu
Mengalun indah bak siuran ombak kecil
Tatapan matamu yang lembut
Senyummu yang manis
Membuat getar denyut nadi tak menentu
Sungguh,,,
Kau seperti tak tergantikan di pelupuk mata ini
Membekas indah disetiap aku tidur dan terjaga
kini,,,
Hanya bayangmu yang selalu di pelupuk mata

           
“Hanya pada-MU Tuhanku”
Kasih,,,
aku tak berharap belas kasih darimu
aku juga tak  mau kau memanjakan aku
aku tak menginginkan sesuatu apapun darimu
aku yakin, aku bisa bangun meski tanpamu

Hanya kepada-MU, Tuhanku
Tempat aku menggantungkan diri
Karna Raga ini semata akan kembali pada-MU
Karna hidup ini hanya satu untuk-MU
Untuk semata mengabdi pada-MU

            “Titipan Ilahi Robby ”
Tatapan matamu bagaikan rembulan yang bersinar, 
Yang ketika di pandang semangkin indah mengagumkan,
Kedipan matamu seperti alunan ombak yang gemuruh santai,
membuat jiwa-jiwa terbuai oleh sentuhan keindahan,
Wajahmu,,,bibirmu,,, rambutmu,,,
Akan semakin memikat hati para pria-pria pendusta,
namun semua akan sia-sia di hadapan-NYA,
jika kau tak pernah peduli pada ketentuan-NYA,
karna semuanya, semua yang ada pada dirimu
adalah titipan Ilahi Robby,,,

            “Bulan Teman Malam”
Di malam indah nan sunyi
Ku duduk sendiri di tangga teras rumah
Sembari menatap langit nan indah
Di kesendirin kau selalu hadir menemani
Mengetuk hati yang sedang merana
Mengobati resah hati yang melanda jiwa

Bulan,,, kau adalah teman malamku
Cahayamu yang terang menenangkan
Keindahanmu yang  mengagumkan
Temani setiap malam dan kesendirianku

            “semangat pejuangku”
Menetes warna merah keberanian
Menggebu-gebu bak badai topan
Kau datang dengan sejuta harapan
Menyadarkan aku akan beratnya perjuangan

Putih suci dan Ketulusan hati
Kini Menyatu dalam sanubari
Meski krikil menghalang langkah kaki
Semangat perjuanganmu tetap tegak berdiri

                                                                                    Puisi di bulan November –Desember 2012

Oleh : Hobir,
Lahir di sambas, kalimantan barat, 16 agustus 1991,
Kini tinggal di Desa telang indah persada kamal, gang masjid baitul amal, kec. Kamal, kab. Bangkalan Madura.
No hp: 085853160126

Kamis, 28 Maret 2013

mencoba menulis



            Sayup-Sayup Rindu

Mata ini terasa redup saat terjaga
Terasa berat untuk aku menatapnya
Kaupun terasa jauh meski saat di dekatku
Kini terjatuh sudah bening air mataku
Menjadikan sejuta rasa terhalang iba
Sayup-sayup Kerinduan membara membut hati merana
Kian tak terlupakan meski senja tlah tiba

            Cahaya jalan-MU
Meratapi cita-cita yang masih tertunda
Yakinkah hati tuk selalu bersabar dan trus mencoba
Di sela berputarnya waktu mencoba aku merenung
Berfikir  tentang kehidupan penuh fana dan nista
Mencoba tuk berlari dari takdir dan kenyataan
Namun tertepis oleh cahaya putih menerangi
Menyadarkan hati yang sempat redup dan ternoda
Tuhanku hanya kaulah terang jalan itu

            Kasih Sayangmu Ibu
Kau gulirkan tasbih disetiap kau terlelap dan terjaga
Tak pernah letih kau memohon meminta kepada yang kuasa
Keikhlasan hatimu memberikan tauladan mulya
Ibu,,,
Dikedalaman sanubari kau perkenalkan cinta
Cinta akan sang maha pemberi kehidupan
Cinta akan anugrah nikmat kasih sayang-Nya
Ibu,,, Jasamu bagaikan aliran mata air zam-zam
Yang takkan pernah surut dan berhenti


           

Logaritma cinta
Memberikan bilangan-bilangan kasih sayang
Membuat fikiran letih tak menentu
Melelahkan sendi-sendi tubuh yang lemah
Dan membingungkan hati serta perasaan
Logaritma cinta,,,
Bak bilangan angka-angka yang penuh penjumlahan
Yang tak mudah untuk mengartikannya
Namun memberikan sejuta makna indah bagi pemiliknya


By : Hobir
No hp: 085853160126
Mahasiswa Universitaa Trunojoyo Madura
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya
Jurusan Sosiologi
Alamat saat ini: Desa telang indah persada, gang masjid baitul amal, kec. Kamal, kab. Bangkalan Madura