Aku
Ingin Mencintaimu Dengan Bismillah
meski Aku tak pernah berjumpa
denganmu ataupun mengenalmu
namun, aku ingin mencintaimu
dengan bismillah
Matahari disore itu mulai turun, letihpun
terasa disekujur tubuhku setelah mengikuti perkuliahan dan berjalan hampir 400
meter dari kampus. Itulah saat-saat yang saya lewati di keseharian ketika
menuntut ilmu. Tak terasa matahari mulai terbenam, dan suara adzan telah
bekumandang sesampai di rumah kos, suara-suara itu terdengar indah ditelingaku
lalu akupun sesegera mungkin untuk bersiap-siap untuk melaksanakn ibadah.
Hari demi hari aku lewati dengan
sabar, demi keiinginanku mnggapai mimpi, hingga akhirnya sampailah di semester
tiga(3) . Di selang waktu yang terus berjalan, waktu itu malam terasa begitu
indah. dan sesaat kemudian, tiba-tiba ada seorang yang menelfonku dengan menembunyikan
nomernya. Kring kring kring, kring ring kring, suara Hpku berbunyi.
Lalu aku mangangkatnya: hallo
assalamualaikum!!!? Tanpa aku sangka ternyata dia seorang gadis, lalu dia
kemudian menjawab: waalaikum salam wr wb, dan bertanya kepadaku dengan suara
lembutnya: maaf sebelumnya, ini benar nomernya ahmad?
Benar ini nomerku”,
maaf ini siapa ya? Menjawab pertanyaannya sekaligus bertanya.
“aku bukanlah siapa-siapa, akan tetapi, aku orang yang selalu ingin tau siapa kamu, dan apa kegiatanmu sehari-hari, jawabnya kepadaku. Akupun merasa heran setelah mendengar apa yang dia sampaikan kepadaku, “sebenernya apasih maunya, kenapa dia tiba-tiba nelfon saya, padahal ketemu juga tidak pernah, apalagi kenal” Hati ini bertanya-tanya. Merasa penasaran, dengan suara kesal saya kembali bertanya kepadanya: kamu siapa ya sebenrnya, tolong jawab dengan jujur?
“baikalah jika itu yang kamu inginkan, maka akuakan jujur siapa diri ini sebenarnya. Aku seorang yang selalu mengagumi sejak lama, entahlah apa yang membuatku mengagumimu, padahal tak ada yang spesial dari kamu, akan tetapi inilah kenyataanya. Lagi-lagi dengan tidak jelas dia Menjawab pertanyaanku dan sungguh sangat mengheranku. Maaf ya telah mengganggu aktifitasnya kamu” Kemudian diapun menutup telfonnya dengan mengucap salam: assalamualaikum,,,
waalaikum salam wr wb, aku membalas salamnya.
“aku bukanlah siapa-siapa, akan tetapi, aku orang yang selalu ingin tau siapa kamu, dan apa kegiatanmu sehari-hari, jawabnya kepadaku. Akupun merasa heran setelah mendengar apa yang dia sampaikan kepadaku, “sebenernya apasih maunya, kenapa dia tiba-tiba nelfon saya, padahal ketemu juga tidak pernah, apalagi kenal” Hati ini bertanya-tanya. Merasa penasaran, dengan suara kesal saya kembali bertanya kepadanya: kamu siapa ya sebenrnya, tolong jawab dengan jujur?
“baikalah jika itu yang kamu inginkan, maka akuakan jujur siapa diri ini sebenarnya. Aku seorang yang selalu mengagumi sejak lama, entahlah apa yang membuatku mengagumimu, padahal tak ada yang spesial dari kamu, akan tetapi inilah kenyataanya. Lagi-lagi dengan tidak jelas dia Menjawab pertanyaanku dan sungguh sangat mengheranku. Maaf ya telah mengganggu aktifitasnya kamu” Kemudian diapun menutup telfonnya dengan mengucap salam: assalamualaikum,,,
waalaikum salam wr wb, aku membalas salamnya.
Waktu terus berlalu dan hari-hari
telah kulewati, diapun sering menelfon saya untuk menanyakan kabar dan
sebagainnya kepada saya, kitapun sudah seperti teman lama. Meski aku tak pernah
tau siapa dia dan tak pernah mengenalnya, apalagi bertemu dengannya. Meski ini
begitu singkat, namun kita sering bercanda bersama. Dan meskipun kita sering
bercanda, akan tetapi yang lebih mengherankan lagi dia tak pernah jujur sekalipun
tentang pribadinya kepadaku. Kemudian Seiringnya waktu, saya kembali menanyakan
kepadanya apa sebenarnya maksud dan tujuannya ingin mengenalku dan ingin tau
lebih jauh tetangku.
Katika saat dia menelfonku kembali, dengan
salam saya mengawali perbincangan dengannya: assalamuaikum,,,
waalaikum salam,,, wr wb. Sautnya menjawab salamku.
waalaikum salam,,, wr wb. Sautnya menjawab salamku.
Kabar kamu baik?
Tanyanya kepada saya,
alhamdilillah,,, kabar saya baik, kamu gimana kabarnya? Jawab saya yang sekaligus bertanaya kepadanya.
ia alhamdulillah saya juga baik, Jawabnya dengan suara lembutnya.
alhamdilillah,,, kabar saya baik, kamu gimana kabarnya? Jawab saya yang sekaligus bertanaya kepadanya.
ia alhamdulillah saya juga baik, Jawabnya dengan suara lembutnya.
Kemudian saya
bertanya kepada dia: Sebenarnya apa yang membuat kamu ingin mengenal dan ingin mengetahui saya lebih jauh? Karna mungkin dia
merasa tak tega padaku yang setiap kali dia menelfonku aku selalu bertanya
dengan pertanyaan yang sama, Kemudian saat itu juga dia menjawab dan bicara
semuanya kepada saya. “Jika boleh aku jujur padamu, sebenarnya hampir sudah
satu tahun lalu aku mengagumimu, dan selalu mencari informasi teraktual tentang
kamu. Namun akhirnya hanya saat ini aku baru bisa berbicara sebenarnaya kepada
kamu.
Lalu dengan sura lembutnya berkata
padaku, “ana uhibbu ilaika abaateq ahmad”
maksudnya apa kamu bilang seperti itu? tanyaku kepadanya.”Sebenarnya saya suka sama kamu, Saya juga menyayangimu hingga saat ini dan untuk selamanya, meski saya yakin bahwa kamu tidak akan percaya ini dan kamu juga tidak akan pernah menerima semua ini. Namun, setidaknya kamu tau bagaimana perasaanku kepadamu. Dan saya harap, saya bisa berteman dengan kamu meski hanya sebentar.
maksudnya apa kamu bilang seperti itu? tanyaku kepadanya.”Sebenarnya saya suka sama kamu, Saya juga menyayangimu hingga saat ini dan untuk selamanya, meski saya yakin bahwa kamu tidak akan percaya ini dan kamu juga tidak akan pernah menerima semua ini. Namun, setidaknya kamu tau bagaimana perasaanku kepadamu. Dan saya harap, saya bisa berteman dengan kamu meski hanya sebentar.
Kau telah merubah kehidupan ini
semakin indah ahmad, meski kini aku mungkin tak bisa melihatmu walau dari
kejauhan, namun setidaknya aku bisa mendengar suaramu yang merdu saat terdengar
di telinga ini.
Dulu,, aku bukanlah orang yang memahami
tentang agama, saya tak pernah memakai kerudung
selayaknya orang muslimah, Namun alhamdulillah,,, di waktu ketika pertama menjadi
mahasiswi di perguruan tinggi ini, kemudian aku bertemu dengan seorang
mahasiswi yang luar biasa. Dan akhirnya saya tertarik untuk belajar bersamanya
dan belajar tentang agama kepadanya, dari situlah hati saya kemudian mulai terbuka.
Yang di samping itu aku juga bertemu dengan seorang mahasiswa yang juga membuatku
terketuk untuk mendalami agama yaitu kamu ahmad.
jujur, sebenarnya aku tidak sanggup untuk mengatakan ini semua kepadamu. Namun, aku beranikan diri, mungkin aku tidak akan bisa berteman denganmu hingga saat ini jika aku tak memberanikan diri. Karna, sebentar lagi aku akan dipinang oleh seseorang yang tak pernah aku sukai dan aku juga tak pernah mengenalnya. Diapun mulai menangis seraya mengatakan” maaf atas semua kelancanganku kepadamu” jujur,,,Ini membutku sangat terpukul dan sakit hati, demi kebahgiaan orang tuaku, aku harus merelakan ini semua meski sakit untuk aku jalani. “Biarlah semua rasa ini aku yang merasakannya, karna menurut saya cinta yang tulus tak pernah mengharapkan balasan apapun” Ungkapnya kepada saya.
jujur, sebenarnya aku tidak sanggup untuk mengatakan ini semua kepadamu. Namun, aku beranikan diri, mungkin aku tidak akan bisa berteman denganmu hingga saat ini jika aku tak memberanikan diri. Karna, sebentar lagi aku akan dipinang oleh seseorang yang tak pernah aku sukai dan aku juga tak pernah mengenalnya. Diapun mulai menangis seraya mengatakan” maaf atas semua kelancanganku kepadamu” jujur,,,Ini membutku sangat terpukul dan sakit hati, demi kebahgiaan orang tuaku, aku harus merelakan ini semua meski sakit untuk aku jalani. “Biarlah semua rasa ini aku yang merasakannya, karna menurut saya cinta yang tulus tak pernah mengharapkan balasan apapun” Ungkapnya kepada saya.
Sungguh,,, setelah semua apa yang
dia ungkapkan kepadaku, sesaat aku tak dapat berkata sepetik katapun, bibir ini
terbungkam dan air mata ini tak terasa mengalir deras mendengar semuanya. Lalu aku
berkata kepadanya: maaf,, jika aku tak bisa mengerti apa yang kau maksud, namun
aku hanya mungkin bisa memberikan kata yang terlahir dari hati ini padamu:
Sungguh,,,,,
Ketulusannmu
bak seputih embun, yang hanya ada di pagi hari
Kasihmu
bak sehalus kain sutra, yang lembut penuh kasih dan sayang
Entahlah,,,,,
apa yang terjadi
Dalam
sesaat kau buat aku tak tau harus berbuat apa,
Bagamana
aku bisa mencintaimu bahkan bagaimana aku bisa menyayangimu?
Dan
bagaimana caranya aku bisa menerimamu di kehidupannku?
Sementara,
aku tak pernah tau siapa kamu dan aku tak pernah mengenalmu.
Meski
kau orang asing di kehidupanku
namun, aku ingin mencintaimu dengan bismillah
namun, aku ingin mencintaimu dengan bismillah
Kemudian saya menutup telfonnya,
maaf assalamualaikum, waalaikum salam, jawabannya menjawab salamku.
Perbincanganpun berakhir.
Dua hari berikutnya dia kembali
menelfonku. Kring kring kring HP saya bebunyi, Hallo assalamualaikum, kembali
aku ucapkan salam memulai perbincanganku dengannya. Waalaikum salam wr wb, Dia
menjawab salamku. Maaf ya saya selalu mengganggu waktu kamu dan terima kasih
kau telah berikan semuanya kepadaku, meski itu bagaikan mimpi sesat bagiku. Oh
ya,,,, bolehkan jika aku ingin berteman dengan kamu ahmad ? Tanyanya kepada
saya. Ia boleh tidak apa-apa, jawab ku kepadanya. Terharu rasanya aku
kepadanya, karna hanya menghitung hari
dia akan mengakhiri masa lajangnya yang meski dia tak pernah merasa siap dengan
hal itu. Akhirnya kitapun berteman dan saling membantu sama lain, meski sebenarnya aku tak ingin hadir kembali
di dekatnya karna takut mengganggu perasaannya dan merusak agenda pernikahannya.
Namun karna rasa iba, permintaannya aku penuhi untuk berteman denganku sebelum
sampai di hari pernikahannya. Diapun selalu berkata pada saya. meski aku tak
bisa memilikimu ahmad, namun izinkan cinta ini tetap ada, dan izinkan aku berteman
denganmu meski hanya sebentar.
Dan akhirnya tibalah waktu dihari
pernikahannya, diapun sempat menelfonku untuk meminta maaf dan mengucapkan
terima kasihnya kepadaku yang telah memberikan waktu untuk berteman. Akupun juga
menitipkan pesan terakhirku kepadanya agar menjadi istri yang sholehah bagi
suminya, dan menuruti semua apa yang diarahkan oleh suaminya yang selama tidak
melenceng dari ajaran yang telah ditetapkan.
Nama: hobir
TTL: sambas, Kal-Bar, 16 agustus 1991
TTL: sambas, Kal-Bar, 16 agustus 1991
No HP: 085853160126
Alumni PP Nurussaleh
katol timur, Kokop, Bangkalan, Madura
Aktif di UKM
MKMI dan UKMF FKI Al-AZZAM Universitas
Tunojoyo Madura.
saat ini tinggal di Desa Telang Indah Kamal, gang masjid, Kec Kamal, Kab Bangkalan Madura
saat ini tinggal di Desa Telang Indah Kamal, gang masjid, Kec Kamal, Kab Bangkalan Madura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar