Kamis, 28 Maret 2013

cerpen bebas saya



Aku Ingin Mencintaimu Dengan Bismillah

meski Aku tak pernah berjumpa denganmu ataupun mengenalmu
namun, aku ingin mencintaimu dengan bismillah

            Matahari disore itu mulai turun, letihpun terasa disekujur tubuhku setelah mengikuti perkuliahan dan berjalan hampir 400 meter dari kampus. Itulah saat-saat yang saya lewati di keseharian ketika menuntut ilmu. Tak terasa matahari mulai terbenam, dan suara adzan telah bekumandang sesampai di rumah kos, suara-suara itu terdengar indah ditelingaku lalu akupun sesegera mungkin untuk bersiap-siap untuk melaksanakn ibadah.
            Hari demi hari aku lewati dengan sabar, demi keiinginanku mnggapai mimpi, hingga akhirnya sampailah di semester tiga(3) . Di selang waktu yang terus berjalan, waktu itu malam terasa begitu indah. dan sesaat kemudian, tiba-tiba ada seorang  yang menelfonku dengan menembunyikan nomernya. Kring kring kring, kring ring kring, suara Hpku berbunyi.
            Lalu aku mangangkatnya: hallo assalamualaikum!!!? Tanpa aku sangka ternyata dia seorang gadis, lalu dia kemudian menjawab: waalaikum salam wr wb, dan bertanya kepadaku dengan suara lembutnya: maaf sebelumnya, ini benar nomernya ahmad?
Benar ini nomerku”, maaf ini siapa ya? Menjawab pertanyaannya sekaligus bertanya.
“aku bukanlah siapa-siapa, akan tetapi, aku orang yang selalu ingin tau siapa kamu, dan apa kegiatanmu sehari-hari, jawabnya kepadaku. Akupun merasa heran setelah mendengar apa yang dia sampaikan kepadaku, “sebenernya apasih maunya, kenapa dia tiba-tiba nelfon saya, padahal  ketemu juga tidak pernah, apalagi kenal” Hati ini bertanya-tanya. Merasa penasaran, dengan suara kesal saya kembali bertanya kepadanya: kamu siapa ya sebenrnya, tolong jawab dengan jujur?
“baikalah jika itu yang kamu inginkan, maka akuakan jujur siapa diri ini sebenarnya. Aku seorang yang selalu mengagumi sejak lama, entahlah apa yang membuatku mengagumimu, padahal tak ada yang spesial dari kamu, akan tetapi inilah kenyataanya. Lagi-lagi dengan tidak jelas dia Menjawab pertanyaanku dan sungguh sangat mengheranku. Maaf ya telah mengganggu aktifitasnya kamu” Kemudian diapun menutup telfonnya dengan mengucap salam: assalamualaikum,,,
waalaikum salam wr wb, aku membalas salamnya.
            Waktu terus berlalu dan hari-hari telah kulewati, diapun sering menelfon saya untuk menanyakan kabar dan sebagainnya kepada saya, kitapun sudah seperti teman lama. Meski aku tak pernah tau siapa dia dan tak pernah mengenalnya, apalagi bertemu dengannya. Meski ini begitu singkat, namun kita sering bercanda bersama. Dan meskipun kita sering bercanda, akan tetapi yang lebih mengherankan lagi dia tak pernah jujur sekalipun tentang pribadinya kepadaku. Kemudian Seiringnya waktu, saya kembali menanyakan kepadanya apa sebenarnya maksud dan tujuannya ingin mengenalku dan ingin tau lebih jauh tetangku. 
            Katika saat dia menelfonku kembali, dengan salam saya mengawali perbincangan dengannya: assalamuaikum,,,
waalaikum salam,,, wr wb. Sautnya menjawab salamku.
Kabar kamu baik? Tanyanya kepada saya,
alhamdilillah,,, kabar saya baik, kamu gimana kabarnya? Jawab saya yang sekaligus bertanaya kepadanya.
ia alhamdulillah saya juga baik, Jawabnya dengan suara lembutnya.
Kemudian saya bertanya kepada dia: Sebenarnya apa yang membuat kamu ingin mengenal dan ingin  mengetahui saya lebih jauh? Karna mungkin dia merasa tak tega padaku yang setiap kali dia menelfonku aku selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama, Kemudian saat itu juga dia menjawab dan bicara semuanya kepada saya. “Jika boleh aku jujur padamu, sebenarnya hampir sudah satu tahun lalu aku mengagumimu, dan selalu mencari informasi teraktual tentang kamu. Namun akhirnya hanya saat ini aku baru bisa berbicara sebenarnaya kepada kamu.
            Lalu dengan sura lembutnya berkata padaku, “ana uhibbu ilaika abaateq ahmad”
maksudnya apa kamu bilang seperti itu? tanyaku kepadanya.”Sebenarnya saya suka sama kamu, Saya juga menyayangimu hingga saat ini dan untuk selamanya, meski saya yakin bahwa kamu tidak akan percaya ini dan kamu juga tidak akan pernah menerima semua ini. Namun, setidaknya kamu tau bagaimana perasaanku kepadamu. Dan saya harap, saya bisa berteman dengan kamu meski hanya sebentar.
            Kau telah merubah kehidupan ini semakin indah ahmad, meski kini aku mungkin tak bisa melihatmu walau dari kejauhan, namun setidaknya aku bisa mendengar suaramu yang merdu saat terdengar di telinga ini.
            Dulu,, aku bukanlah orang yang memahami tentang agama, saya tak pernah memakai  kerudung selayaknya orang muslimah, Namun alhamdulillah,,, di waktu ketika pertama menjadi mahasiswi di perguruan tinggi ini, kemudian aku bertemu dengan seorang mahasiswi yang luar biasa. Dan akhirnya saya tertarik untuk belajar bersamanya dan belajar tentang agama kepadanya, dari situlah hati saya kemudian mulai terbuka. Yang di samping itu aku juga bertemu dengan seorang mahasiswa yang juga membuatku terketuk untuk mendalami agama yaitu kamu ahmad.
            jujur, sebenarnya aku tidak sanggup untuk mengatakan ini semua kepadamu. Namun, aku beranikan diri, mungkin aku tidak akan bisa berteman denganmu hingga saat ini jika aku tak memberanikan diri. Karna, sebentar lagi aku akan dipinang oleh seseorang yang tak pernah aku sukai dan aku juga tak pernah mengenalnya.  Diapun mulai menangis seraya mengatakan” maaf atas semua kelancanganku kepadamu” jujur,,,Ini membutku sangat terpukul dan sakit hati, demi kebahgiaan orang tuaku, aku harus merelakan ini semua meski sakit untuk aku jalani. “Biarlah semua rasa ini aku yang merasakannya, karna menurut saya cinta yang tulus tak pernah mengharapkan balasan apapun” Ungkapnya kepada saya.
            Sungguh,,, setelah semua apa yang dia ungkapkan kepadaku, sesaat aku tak dapat berkata sepetik katapun, bibir ini terbungkam dan air mata ini tak terasa mengalir deras mendengar semuanya. Lalu aku berkata kepadanya: maaf,, jika aku tak bisa mengerti apa yang kau maksud, namun aku hanya mungkin bisa memberikan kata yang terlahir dari hati ini padamu:
Sungguh,,,,,
Ketulusannmu bak seputih embun, yang hanya ada di pagi hari
Kasihmu bak sehalus kain sutra, yang lembut penuh kasih dan sayang
Entahlah,,,,, apa yang terjadi
Dalam sesaat kau buat aku tak tau harus berbuat apa,
Bagamana aku bisa mencintaimu bahkan bagaimana aku bisa menyayangimu?
Dan bagaimana caranya aku bisa menerimamu di kehidupannku?
Sementara, aku tak pernah tau siapa kamu dan aku tak pernah mengenalmu.
Meski kau orang asing di kehidupanku
namun, aku ingin mencintaimu dengan bismillah
            Kemudian saya menutup telfonnya, maaf assalamualaikum, waalaikum salam, jawabannya menjawab salamku. Perbincanganpun berakhir.
            Dua hari berikutnya dia kembali menelfonku. Kring kring kring HP saya bebunyi, Hallo assalamualaikum, kembali aku ucapkan salam memulai perbincanganku dengannya. Waalaikum salam wr wb, Dia menjawab salamku. Maaf ya saya selalu mengganggu waktu kamu dan terima kasih kau telah berikan semuanya kepadaku, meski itu bagaikan mimpi sesat bagiku. Oh ya,,,, bolehkan jika aku ingin berteman dengan kamu ahmad ? Tanyanya kepada saya. Ia boleh tidak apa-apa, jawab ku kepadanya. Terharu rasanya aku kepadanya,  karna hanya menghitung hari dia akan mengakhiri masa lajangnya yang meski dia tak pernah merasa siap dengan hal itu. Akhirnya kitapun berteman dan saling membantu sama lain,  meski sebenarnya aku tak ingin hadir kembali di dekatnya karna takut mengganggu perasaannya dan merusak agenda pernikahannya. Namun karna rasa iba, permintaannya aku penuhi untuk berteman denganku sebelum sampai di hari pernikahannya. Diapun selalu berkata pada saya. meski aku tak bisa memilikimu ahmad, namun izinkan cinta ini tetap ada, dan izinkan aku berteman denganmu meski hanya sebentar.
            Dan akhirnya tibalah waktu dihari pernikahannya, diapun sempat menelfonku untuk meminta maaf dan mengucapkan terima kasihnya kepadaku yang telah memberikan waktu untuk berteman. Akupun juga menitipkan pesan terakhirku kepadanya agar menjadi istri yang sholehah bagi suminya, dan menuruti semua apa yang diarahkan oleh suaminya yang selama tidak melenceng dari ajaran yang telah ditetapkan.

Nama: hobir
TTL: sambas, Kal-Bar, 16 agustus 1991
No HP: 085853160126
Alumni PP Nurussaleh katol timur, Kokop, Bangkalan, Madura
Aktif di UKM MKMI  dan UKMF FKI Al-AZZAM Universitas Tunojoyo Madura.
saat ini tinggal di Desa Telang Indah Kamal, gang masjid, Kec Kamal, Kab Bangkalan Madura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar